Sunday, March 20, 2022

Sunday, March 20, 2022
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Inilah Profil Lengkap Nova Iriansyah, Gubernur Aceh Hingga 5 Juli 2022.

Inilah Profil Lengkap Nova Iriansyah, Gubernur Aceh Hingga 5 Juli 2022


Inilah Profil Lengkap Nova Iriansyah, Gubernur Aceh Hingga 5 Juli 2022

Posted: 20 Mar 2022 01:37 AM PDT

Inilah Profil Lengkap Nova Iriansyah, Gubernur Aceh Hingga 5 Juli 2022.lelemuku.com.jpg
Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah, M.T - (Lelemuku)

BANDA ACEH, LELEMUKU.COM - Ir. H. Nova Iriansyah, M.T. adalah Gubernur Aceh yang menjabat sejak 5 November 2020. Nova pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh periode 5 Juli 2017 hingga 5 Juli 2018 dan menjabat sebagai Pelaksana tugas Gubernur Aceh dari 5 Juli 2018 hingga 5 November 2020 menggantikan Irwandi Yusuf.

Nova Iriansyah lahir di Banda Aceh pada 22 November 1963 dari pasangan Nurdin Sufi (ayah) dari Suku Gayo asal Linung Bulen I, Aceh Tengah dan Fathma A.R. (ibu) dari Suku Minang asal Maninjau, Agam, Sumatera Barat.

Ayahnya adalah politkus yang pernah menjadi Bupati Aceh Tengah pada tahun 1970 hingga 1974

Istrinya bernama DR. Ir. Dyah Erti Idawati, MT

Nova menempuh pendidikan Strata 1 di Teknik Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya pada 1988 kemudian dilanjutkan ke Magister Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung dan selesai pada 1998.

Selama menjadi mahasiswa, ia aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan, di antaranya Ketua Pelajar Mahasiswa Keluarga Tanah Rencong (PMKTR) Surabaya, dan Ketua Temu Karya Ilmiah ke-5 Mahasiswa Arsitektur se-Indonesia di Surabaya.

Setelah lulus dari perkuliahan, ia dipercaya sebagai Sekretaris Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Provinsi Aceh.

Ia berkiprah di dunia akademisi sebagai dosen dan Ketua Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), sebelum terpilih menjadi anggota legislatif.

Di luar kampus, sederet jabatan pernah dipegang Nova. Misalnya, sebagai Ketua DPP Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Aceh, Komite Jasa Konstruksi Kadin Indonesia, dan Ketua Umum LPJKD Aceh.

Pengalaman lainnya sebelum menjadi anggota DPR adalah menjabat sebagai Komisaris PT. Mega Desain Konsultan dan PT. Archie Forum Konsultan.

Namun, ia mengaku sudah tak lagi terlibat di perusahaan-perusahaan tersebut dan lebih fokus dengan jabatan politiknya.

Sebelum mencalonkan diri sebagai Wagub dan kini Gubernur, Nova merupakan anggota DPR RI periode 2009-2014. Ia pernah menjadi Ketua Tim Pemantau Undang Undang Pemerintahan Aceh dan Undang Undang Otonomi Khusus Papua DPR RI.

Ia juga dipercaya sebagai ketua Tim Kampanye Daerah (Timkamda) SBY-Boediono, Provinsi Aceh pada Pilpres 2009. Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Aceh untuk periode 2015-2020 dan Ketua Departemen Perindustrian, DPP Partai Demokrat.

Pada Pilkada 2012, ia menjadi rival Irwandi Yusuf. Ketika itu, Nova Iriansyah menjadi kandidat wakil gubernur berpasangan dengan Muhammad Nazar yang pernah menjadi wakil Irwandi. (Evu)


Riwayat Pendidikan

    TK Persit KCK Banda Aceh (1968)
    SD Negeri 3 Takengon (1969–1975)
    SMP Negeri I Banda Aceh (1976–1979)
    SMA Negeri I Banda Aceh (1979–1982)
    Jurusan Teknik Arsitektur ITS Surabaya (1982–1988)
    Magister Teknik Arsitektur ITB Bandung (1995–1999)

Riwayat Pekerjaan

    Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (1989–2006)
    Ketua Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (2004–2006)
    Komisaris PT.Mega Desain Konsultan dan Archie Forum Konsultan (2006–2009)
    Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat (2009–2014)
    Wakil Gubernur Aceh (2017–2018)
    Pelaksana Tugas Gubernur Aceh (2018–2020)
    Gubernur Aceh (2020–2022)

Riwayat Organisasi

    Ketua Temu Karya Ilmiah ke-5 Mahasiswa Arsitektur se-Indonesia di Surabaya (1985)
    Ketua Pelajar Mahasiswa Keluarga Tanah Rencong (PMKTR) Surabaya (1986–1988)
    Sekretaris Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Provinsi Aceh (1992–1995)
    Sekretaris DPD Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) Provinsi Aceh (1994–1995)
    Ketua DPP Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) Provinsi NAD (2001–2004)
    Anggota Pengurus Himpunan Pengembang Jalan/Jembatan (HPJI) Provinsi NAD (2002–2005)
    Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi NAD (2002–2006)
    Pelaksana Harian Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrat Provinsi NAD (2004–2006)
    Koordinator Posko Kemanusiaan PD untuk Gempa dan Tsunami Aceh Provinsi NAD (2004)
    Koordinator LSM SAVE ACEH Provinsi NAD Untuk Korban gempa & Tsunami Aceh (2004)
    Ketua Umum Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Daerah (LPJKD) Provinsi Aceh (2004–2008)
    Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Aceh (2006–2011)
    Ketua Umum LPJKD Provinsi Aceh (2008–2012)
    Komite Jasa Konstruksi KADIN Indonesia (2008–2011)
    Ketua Departemen Perindustrian DPP Partai Demokrat (2010–2015)

Kursus yang Diikuti
    Workshop New Parliamentary Member – Berlin, Germany (2009)
    Pelatihan Calon Legislatif DPR RI Terpilih – Cipanas, Jawa Barat (2009)
    Pelatihan Kepemimpinan Kader Partai Demokrat (PKKPD) – Cipanas, Jawa Barat (2008).
    Workshop Under Price Bid LPJK – Surabaya (2005).
    Workshop Building Information Centre (BIC) – Cileunyi, Bandung (2003).
    Training Technical Consultancy Development Program on Asian Pacific (TCDPAP) – Denpasar, Bali (2003).
    Pelatihan Manajemen Industri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah KADIN Indonesia – Jakarta (2002).

Prestasi
    Plt Gubernur Terbaik tahun 2019 dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia

Nova Iriansyah Sebut Pemerintah Provinsi Aceh Tidak Anti Kritik via Demonstrasi

Posted: 19 Mar 2022 07:18 PM PDT

Nova Iriansyah Sebut Pemerintah Provinsi Aceh Tidak Anti Kritik via Demonstrasi.lelemuku.com.jpg

BANDA ACEH, LELEMUKU.COM – Gubernur Aceh Nova Iriansyah, menegaskan bahwa Pemerintah Aceh tidak anti kritik, dan tidak anti terhadap penyaluran aspirasi masyarakat melalui demonstrasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Nova, dalam sambutannya saat menerima kunjungan Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh, di ruang tengah Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Selasa (1/3/2022).

"Saya siap dikritik dan tidak anti demo karena hal itu adalah salah satu instrumen demokrasi. Namun, sampaikanlah aspirasi dengan etika yang baik. Sampaikan dimana kelalaian dan kelemahan, Insya Allah akan kita koreksi. Pemerintah memang sangat membutuhkan dukungan OKP dan LSM," ujar Nova.

Oleh karena itu, Nova mengungkapkan, dalam banyak kesempatan dirinya selalu menegaskan, bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, semua elemen masyarakat harus terlibat.

"Sejak awal saya sudah menegaskan, bahwa tidak ada superman yang bisa menyelenggarakan pemerintahan dan menggelindingkan program pembangunan secara sendirian. Semua butuh kolaborasi dan kerjasama lintas sektor. Karena itu, kritik dan saran membangun dari OKP dan LSM sangat dibutuhkan dalam menyukseskan pembangunan," kata Gubernur.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga mengapresiasi kerja-kerja yang telah dilakukan oleh FPMPA. Agar lebih fokus, Nova juga menyarankan agar organisasi ini memiliki fokus isu yang dikawal dengan baik.

"Saya mengapresiasi kerja-kerja FPMPA. Mudah-mudahan bisa terus berkiprah dan eksis dan kerja-kerjanya benar-benar menyentuh masyarakat. Namun, agar dapat bekerja lebih, saya sarankan FPMPA, memilih fokus isu yang dikawal, misalnya fokus pada sektor kesehatan. Seperti saat ini, Pemerintah Aceh fokus mensosialisasikan vaksinasi, penanggulangan stunting dan TBC, maka ini yang dikawal dan kritisi," kata Gubernur.

"FPMPA bisa juga fokus mengawal pembangunan sektor pendidikan. Saat ini, Pemerintah Aceh sedang membenahi GTK yaitu Guru dan Tenaga Kependidikan. Beberapa waktu lalu, Pak Sekda dan Kadis Pendidikan melakukan pembekalan terhadap lebih 800 Kepala Sekolah tingkat SMK, SMK dan SLB. Semua bertujuan untuk pembenahan. Nah, FPMPA bisa pula mengawal sektor ini," sambung Gubernur.

Sementara itu, Ketua FPMPA Muhammad Jasdy menjelaskan, sebagai bentuk mendukung program vaksinasi yang digalakkan pemerintah, beberapa waktu lalu organisasi yang ia pimpin telah mensosialisasikan vaksinasi di sejumlah daerah terpencil di Aceh.

"Kami sudah mensosialisasikan vaksinasi kepada masyarakat di Lapeng Pulo Aceh. Saat itu, kami juga melakukan vaksinasi kepada 84 orang. Selain itu, kami juga melakukan vaksinasi pada 64 warga Pondok Gajah di Bener Meriah serta 104 warga di Pulau Banyak Aceh Singkil," ujar Jasdy.

Jasdy menjelaskan, sejak awal organisasi ini memang bertekad mensosialisasikan vaksinasi ke daerah-daerah terpencil. Jasdy menambahkan, selama berkegiatan FPMPA didukung oleh Badan Kesbangpol Aceh, Baitul Mal Aceh, Dinas Sosial Aceh dan Bank Aceh Syariah.

"Terima kasih atas dukungan Pemerintah Aceh. Apa yang kami lakukan ini adalah bentuk dukungan kepada Pemerintah Aceh," kata Jasdy.

Dalam pertemuan yang berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan itu, Gubernur turut didampingi oleh Kepala Badan Kesbangpol Aceh Mahdi Efendi dan perwakilan dari Biro Isra Setda Aceh. (HumasAceh)