Thursday, May 7, 2020

Thursday, May 07, 2020
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Johanes Daniel Amsamsium dan George Rumborias Apresiasi Lukas Enembe Beri Beasiswa Kedokteran.

Johanes Daniel Amsamsium dan George Rumborias Apresiasi Lukas Enembe Beri Beasiswa Kedokteran


Johanes Daniel Amsamsium dan George Rumborias Apresiasi Lukas Enembe Beri Beasiswa Kedokteran

Posted: 06 May 2020 04:02 PM PDT

Johanes Daniel Amsamsium dan George Rumborias Apresiasi Lukas Enembe Beri Beasiswa KedokteranJAYAPURA, LELEMUKU.COM - Sebanyak 65 putra putri asli Papua mendapat beasiswa Otonomi Khusus (Otsus) dari Pemerintah Provinsi Papua untuk mengenyam pendidikan kedokteran di dalam negeri dan luar negeri.

Salah satunya dr. Johanes Daniel Amsamsium, SpOT. Dokter specialis bedah tulang belakang lulusan Universitas Indonesia itu mengaku kebijakan Gubernur Papua Lukas Enembe,S.IP.MH dan Wakil Gubernur, Klemen Tinal,SE.MM memberikan beasiswa Otsus bagi putra-putri asli Papua merupakan langkah tepat.

Pasalnya, dengan beasiswa tersebut  berdampak positif kepada putra-putri yang saat ini sedang menyelesaikan studi kedokteran.

"Program beasiswa Otsus dari bapak gubernur dan wakil gubernur ini merupakan kebijakan sangat baik untuk kami anak-anak asli Papua. Saya sendiri terbantu dengan program ini. Program ini sangat tepat untuk membangun SDM asli Papua,"ungkap Johanes usai mengikuti pemaparan Laporan Penyelenggaraan Pengelolaan Beasiswa Unggul Papua, Selasa (5/5/2020) di Kantor BPSDM Kotaraja, Jayapura, Papua.

Johanes Amsamsium berharap program beasiswa siswa unggul Papua yang bersumber dari dana Otsus Papua ini berkelanjutan sehingga pengembangan SDM asli Papua dapat terwujud dengan baik dan cepat.

"Saya juga mengajak adik-adik yang masih sekolah dan kuliah untuk menggunakan kesempatan ini dengan baik. Beasiswa yang diberikan pemerintah harus dipertanggungjawabkan. Gunakan beasiswa ini dengan baik,"ujar Johanes yang bertugas di Rumah Sakit (RS) Dok II Jayapura itu.

Dia menambahkan tidak semua orang mendapatkan beasiswa ini. Maka itu, kepercayaan  dari pemerintah kepada putra putri asli Papua hendaknya dijaga dengan baik. "Saya ajak adik-adik saya untuk bisa menjawa kepercayaan pemerintah dan masyarakat Papua itu dengan menyelesaikan studi tepat waktu dan kembali mengabdi dan melayani masyarakat Papua," pintanya.

Hal senada juga disampaikan dr.George Y Rumborias yang kini sedang menyelesaikan mengambil spesialis bedah umum di Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Dia mengapresiasi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang telah mensupport dirinya dan anak-anak asli Papua untuk meningkatkan keilmuan mereka dibidang kedokteran.

George juga mengajak putra-putri asli Papua penerima beasiswa Otsus untuk menyelesaikan studi tepat waktu sehingga dapat kembali ke tanah Papua guna melayani masyarakat.

"Terima kepada bapak gubernur dan wakil gubernur beserta jajaran yang telah membantu kami putra-putri Papua melanjutkan studi,"ujar dokter jebolan Universitas Cenderawasih.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Papua, Aryoko AF Rumaropen,SP.M.Eng mengatakan hingga tahun ini Pemprov Papua memberikan beasiswa Otsus kepada  65  putra putri  asli  yang mengenyam pendidikan kedokteran di 13 universitas dalam negeri dan 4 universitas diluar negeri.

13 Universitas dalam negeri tersebut antara lain Universitas Indonesia Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) Jakarta, Yayasan Bina Nusantara (BINUS), Universitas Kristen Indonesia Jakarta, Kedokteran Med.Co Jakarta, Universitas Pelita Harapan (UPH) Tangerang, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya Unika Widya Mandala Surabaya, Universita Brawijaya (UNIBRAW) Malang, Universitas Mulawarman (UNMUL) Samarinda.

Sedangkan 4 universitas luar negeri di China antara lain Chongqing Medical University, Jiangxi Traditional Chinese Medicine, Sichuan University,  dan Shanxi Medical University China. (DiskominfoPapua)

Fabi Reyna, Gitaris Perempuan Pendobrak Pihak Terpinggirkan di Industri Musik Dunia

Posted: 06 May 2020 03:02 PM PDT

Fabi Reyna, Gitaris Perempuan Pendobrak Pihak Terpinggirkan di Industri MusikWASHINGTON, LELEMUKU.COM - Fabi Reyna seniman ulung yang tampil di panggung-panggung di seluruh dunia, mengelola festival musik dan menjadi pendiri serta pemimpin redaksi majalah "She Shreds" yang didedikasikan bagi gitaris dan basis perempuan.

Tujuannya untuk melayani pihak-pihak yang terpinggirkan. Dalam hal ini, kata Reyna, para gitaris perempuan yang sering luput dari sorotan publik.

"Saya kira, sejujurnya, siapa yang menyampaikan cerita-cerita ini? Siapa yang menciptakan sejarah? Siapa yang menulis buku, siapa yang berada di posisi eksekutif untuk mengambil keputusan? Sebagian besar, lebih dari 90 persen adalah laki-laki kulit putih. Terutama di Amerika," tutur Reyna.

Di halaman-halaman majalah "She Shreds," Reyna dan timnya berulangkali menulis bahwa perempuan sama kerennya dengan laki-laki, dan bisa berprestasi berdampingan dengan para laki- laki. Namun Reyna sendiri mengatakan ia membutuhkan waktu lama untuk memahami hal itu.

Reyna lahir di Meksiko dan dibesarkan di Texas, tetapi kini ia tinggal di Portland, Oregon. Ia mulai bermain gitar ketika masih anak-anak, tetapi sebagai musisi muda ia tidak pernah tampil.

"Saya dibesarkan di saat ketika anak laki-laki seumur saya – sepuluh atau sebelas tahun – mengatakan pada saya, 'anak perempuan tidak main gitar.' Dan hal itu normal karena guru-guru juga mengajarkan demikian," katanya.

Pada usia 18 tahun, Reyna memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan, dan justru melakukan tur musik keliling Amerika bersama kelompok band-nya. Setelah melangsungkan konser selama satu tahun, muncul gagasan untuk mempublikasikan majalah yang khusus didedikasikan bagi pemain gitar perempuan. Diperlukan tiga tahun lagi hingga edisi pertama majalah "She Shreds" dipasarkan.

Kini Reyna telah menerbitkan majalah itu selama tujuh tahun, tiga edisi dalam satu tahun. Namun Reyna mengatakan ia baru merasakan kepuasan yang luar biasa dengan bermain gitar.

"Saya kira ketika saya bermain gitar, sangat menggembirakan menemukan sesuatu yang baru dan sesuatu yang mirip saya dan hal ini mendorong saya. Tidak ada yang membuat saya lebih bangga ketika saya menantang diri saya sendiri sebagai gitaris, dan ketika saya mencapai sesuatu lewat gitar saya.. yaitu menciptakan musik," ujarnya.

Reyna optimis pada masa depan perempuan dalam industri musik, dan juga gitar.

Ia yakin waktu sedang berubah dan perempuan akan meningkatkan kemampuan gitar mereka, serta kemampuan memamerkan bakat mereka sendiri. Karena tentunya para pemain gitar musik rock, tentu sangat suka jika ada pemain gitar perempuan. (VOA)

4 Warga Faan Meninggal Dunia di Tanah Sengketa Warisan Dekat Bandara Karel Sadsuitubun

Posted: 06 May 2020 03:02 PM PDT

4 Warga Faan Meninggal Dunia di Tanah Sengketa Warisan Dekat Bandara Karel SadsuitubunLANGGUR, LELEMUKU.COM - 4 orang warga Desa Faan atau Ohoi Faan, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku dibunuh secara tragis pada Selasa (5/5/2020) pukul 14.00 WIT di areal Jalan Poros menuju Bandara Karel Sadsuitubun Langgur di Ibra.

Keempat korban yang terdiri dari 3 pria dan 1 wanita tersebut adalah Valentinus Rumangun, Alexander Sangur, Herman Rumangun dan Evalina Rumangun Sangur.

Informasi yang diterima Lelemuku.com, kejadian tragis tersebut berawal dari permasalahan sengketa kepemilikan tanah (Perdata) sejak tahun 2016 lalu antara keluarga Valentinus Rumangun dan Herman Rumangun yang pernah ditangani oleh Pengadilan Negeri Tual dan menghasilkan putusan bahwa permasalahan hanya berada dalam keluarga Rumangun.

Atas putusan itu kasus tersebut akan diselesaikan secara keluarga dengan dikembalikan ke Ohoi.

Tidak puas dengan putusan pengadilan serta pendekatan kekeluargaan, menjadi pemicu insiden mengenaskan tersebut.

Sekira pukul 15.00 Wit, Valentinus Rumangun, Yosefita Rumangun, Evalina Rumangun, dan Alex Sangur sementara membersihkan lahan dengan menggunakan parang untuk membuat kebun.

Kemudian, datanglah Herman Rumangun dengan sekitar 10 orang lainnya menggunakan alat tajam berupa parang, tombak, dan busur anak panah dan kemudian berteriak kepada keempat orang yang sementara membersihkan lahan hingga terjadilah perkelahian dengan alat tajam.

Satu korban, bahkan diparangi hingga kepalanya terlepas dari anggota tubuhnya, sedangkan ketiga lainnya mengalami kondisi yang hampir sama dengan luka sobek pada leher dan anggota tubuhnya yang diakibatkan oleh benda tajam.

Sekira pukul 15.30 Wit,  Kapolres Malra, AKBP Alfaris Pattiwael  melalui KA SPK bersama dengan Piket Fungsi, Kapolsek Kei Kecil dan Pers Polsek Kei Kecil mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan pengamanan.

3 jenasah lebih awal diantar ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan medis yakni otopsi atau pemeriksaan luar (Visum Ertrapetrum) untuk mengetahui sebab-sebab luka yang diderita sehingga mengakibatkan para korban ini meninggal dunia.

3 orang korban ditemukan pada TKP yang berada kurang lebih 20 meter dari bahu jalan. Sedangkan 1 korban lainnya ditemukan tak jauh dari TKP tiga korban tersebut.

Sebanyak enam orang tersangka yang diindikasi melakukan penganiaayaan berujung maut yang dipimpin oleh Herman Rumangun, Tomas Ohoiledyaan dan Tedi Rumangun kini telah ditangkap dan diamankan di Polres Malra untuk diperiksa. (Albert Batlayeri)

Rustan Saru Terima Kunjungan dan Pemantauan Penanganan COVID-19 di Kota Jayapura oleh Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP)

Posted: 06 May 2020 03:02 PM PDT

Rustan Saru Terima Kunjungan dan Pemantauan Penanganan COVID-19 di Kota Jayapura oleh Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP)JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Wakil Wali Kota Jayapura, Provinsi Papua yang juga selaku ketua gugus tugas percepatan penanganan covid 19 kota Jayapura Ir H. Rustan Saru menerima kunjungan tim  Majelis Rakyat Papua (MRP) di Ruang Rapat Wakil Wali Kota Jayapura, Kamis 7 Mei 2020.

"Kunjungan tersebut untuk menanyakan secara langsung kepada tim gugus tugas percepatan penanganan penyebaran covid 19 kota Jayapura, upaya yang dilakukan dalam menekan penyebaran covid 19 di Kota Jayapura,"kata dia.

Wakil Wali Kota Jayapura selaku ketua gugus tugas covid 19 kota Jayapura, Ir H Rustan Saru MM, mengatakan kehadiran Tim pengawas dari MRP untuk mengetahui langka-langka yang dilakukan tim gugus tugas covid 19 kota Jayapura terhadap dampak akibat corona.

Selain itu, mereka juga ingen mengataui, bagaimana cara penanganan penyaluran bantuan kepada warga akibat daripada penyebaran covid 19 di kota Jayapura, juga mengusulkan apakah warga semua bisa di rapid test terkait penyebaran covid 19, dan kapan virus covid 19 akan berakir.

Wakil Wali Kota menjelaskan, dari empat pokja yang dibentuk, telah melakukan secara tugasnya bersama dalam rangka memberantas penyebaran covid 19 di Kota Jayapura. Baik dari sisi tracking atau penelusuran kontak pada warga kita yang positif bagi semua kalangan

"Termasuk melakukan rapid tes kepada pegawai, juga masyarakat kita yang bersentuhan langsung dengan masyarakat banyak, Seperti penjual ikan, penjual sayur, penjual bakso, termasuk petugas kebersihan dan petugas parker kita rapid test,"kata Ketua Gugus Tugas.

Dari hasilnya ini, pokja penanganan akan melakukan tugasnya untuk menelusuri para warga yang di duga terinveksi coron untuk di karatina

"Merupakan tugas pokja penanganan kita mengkarantina mereka agar tidak bergerak kemana mana kita bantu, Ini yang telah kita lakukan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran covid 19 di kota Jayapura,"jelasnya.

Dari pokja pencegahan, telah melakukan penyemprotan cairan disinfektan di semua lapisan dan titik di kota jayapura termasuk, menghimbau menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak dan tidak melakukan ibadah di tempat Ibadah.

Selain itu, dijelaskan, untuk pokja pengamanan dan penegakan hukum, mereka bertugas mengamankan Intruksi Walikota berkaitan dengan jam operasional seluruh aktivitas, hingga pemberlakukan jam malam di kota Jayapura.

"Ini yang sudah mulai kita tertibkan mulai jam delapan malam di kota tidak boleh ada aktivitas lagi, karena kalau ada kita akan melakukan swiping dengan mengambil tindakan bagi pelanggar walau masih dalam tindakan persuasif,"ungkapnya.

Sementara Pokja Publikasi dan Komunikasi  telah dilakukan himbauan  diseluruh kota Jayapura hingga ke kampung-kampung tentang bahaya covid 19 dan bagaimana mengatasinya.

Dikatakan, Terkait adanya pembagian sembako yang tidak tepat sasaran, dijelaskan tim gugus tugas covid 19 telah membuka call center bagi warga di kota Jayapura yang belum mendapatkan sembako akibat dampak covid 19 dapat melapor dari jam 08.00 hingga 16.00 wit.

Pihaknya juga mengajak MRP untuk bersama sama saling membantu, saling mengawasih agar rantai penyebaran virus covid 19 segera dapat berakir di kota Jayapura. **(Humas)

Anggota MRP yang hadir mengikuti rapat; 1. Edison Tanati / Ketua tim kota II; 2. Toni Wanggai / Anggota; 3. Benny Sweny / Anggota Tim; 4. Amatius Ndatipits / Ketua tim kota I; 5. Panus Werimon / Anggota; 6. Albert Moyuend / Wakil Ketua Pokja Adat; 7. Juliana Wambrauw / Anggota pokja perempuan; 8. Markus Kajoi / Anggota; 9. Jaram Wambrauw / Anggota; 10. Natalia Kalo / Anggota. (HumasKotaJayapura)

Amon Djobo Ungkap 2020 Jadi Tahun Penuh Kesulitan dan Tantangan Hidup

Posted: 06 May 2020 02:02 PM PDT

Amon Djobo Ungkap 2020 Jadi Tahun Penuh Kesulitan dan Tantangan Hidup
KALABAHI, LELEMUKU.COM - Bupati Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Drs. Amon Djobo menyatakan bahwa tahun 2020 merupakan tahun yang penuh serba kesulitan sebab hal ini bukan saja dialami oleh Kabupaten Alor, tapi juga kabupaten dan kota se-Nusa Tenggara Timur, Indonesia hingga penjuru dunia.

"Terus terang tahun ini (2020) merupakan tahun yang penuh kesulitan, serempet-serempet berbahaya atau saya sebut Very Very Closed (VVC), di mana terjadi wabah dunia yang sangat mempengaruhi ekonomi dunia dan akan berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan," ungkap Bupati Djobo dengan sedikit berbahasa asing, ketika menggelar Jumpa Pers bersama sejumlah wartawan media elektronik di ruang kerjanya, Rabu (22/4/2020) di Ruang Kerjanya.

Digambarkannya, -diminta kepada para "kuli tinta" untuk menulis, bahwa memasuki 2020, yang disebutnya VVC itu, tantangan hidup yang dihadapai masyarakat dan pemerintah datang silih berganti dan sangat riskan dalam mengambil keputusan, termasuk setelah penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020, yang ditetapkan bersama DPRD Alor pada 31 November 2019 lalu.

Sehingga Pemerintah Pusat telah mengambil kebijakan anggaran dengan realokasi refocusing (pergeseran) APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK) pada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Meskipun demikian suasana tersebut tidak boleh disikapi dengan perasaan takut, panik, dan menghindar, tapi dihadapi dengan langkah-langkah staretegis.

Pula diharapkan, masyarakat Kabupaten Alor agar memahami jalannya pembangunan infrastuktur yang tidak berjalan secara normal, dikarenakan skala prioritas pada tiga aspek, masing-masing: di Bidang Kesehatan pada Penanganan Pandemi Covid-19 sebesar Rp 8 Milyard lebih, Pembentukan Jaringan Pengamanan Sosial (JPS) sebesar Rp 1,5 Milyard, dan Bantuan Ekonomi masyarakat senilai Rp 5 Milyard dari total anggaran Rp 15,8 Milyard. Dana tersebut akan didistribusi pada penanganan tingkat kabupaten, kecamatan, desa dan kelurahan.

Bupati Djobo juga menandaskan, bahwa penanganan Virus Corona ini, bila eskalasi meningkat pada beberapa bulan ke depan, maka akan tidak menutup kemungkinan diadakan revisi anggaran atau penambahan anggaran berdasarkan pergeseran-pergeseran dari OPD. Sebaliknya eskalasi menurun maka anggaran itu sudah cukup.

Pamong Praja tulen yang sudah makan asam garam menangani berbagai gejolak dan dinamika daerah ini memerintah kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melayani masyarakat penderita dampak Covid-19 bekerja dengan kemuliaan hati, sehingga masalah sebesar apa pun tidak akan menjadi batu sandungan, tapi menjadi batu penjuru di kemudian hari.

Hal ini, menurut Djobo, bukan berarti tidak boleh atau takut bekerja tapi bekerja dengan penuh kehati-hatian dan tetap waspada, karena melihat situasi yang tidak mudah sebagaimana dikatakan sebagai tahun serba sulit atau tahun kelam (very very close).

Mantan Asisten Administrasi Kepegawaian dan Keuangan ini berasumsi, bahwa penerimaan daerah juga akan menurun 45 persen dari target Rp 75 milyard. Di mana dalam keadaan normal saja dari realiasi mencapai Rp 65 Milyard.

Hal terbut bisa dimaklumi tahun ini, karena pos-pos penerimaan menurun atau tidak berjalan, di antaranya pajak dan retribusi.

Informasi Resmi Pemerintah Daerah ini, perlu disimak dan diikuti masyarakat, sehingga bila beberapa program pada 2019 tidak dapat dijalankan karena menyelamatkan nyawa manusia dari bahaya Covid-19 ini dapat diterima dengan baik dan tidak menyalahkan Pihak Pemerintah pada kondisi wabah dunia Sangat Sangat Tertutup (VVC) atau ungkapan lainnya Year of Grazing Danger, Tahun Serempet Bahaya sama seperti kejadian-kejadian kekelaman dunia sebelumnya.

Bupati Djobo Berterimakasih kepada Berbagai Pihak, termasuk Awak Media yang telah Membantu Pemda Atasi Covid-19

Bupati Djobo yang dikenal disiplin dalam keadaan apa pun ini juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu Pemerintah Daerah (Pemda) dalam penanganan Covid-19, di antaranya Pihak TNI dan Polri, LSM, Peguyuban di dalam dan luar Alor dan juga Insan Pers.

Kepada insan pers yang telah mempublikasikan berbagai berita dan keadaan daerah, sehingga masyarakat diedukasi dengan baik dan terhidar dari serangan mematikan Covid-19 disampaikan terima kasih, karena sudah membantu Pemda menyebarkan informasi yang berguna bagi keselamatan banyak orang atau berdampak kemanusiaan.

Keberadaan media-media tersebut, baik di dalam daerah (lokal) maupun regional, bahkan nasional telah menjadi corong yakni menjadi mulut dan telinga pemerintah sehingga masyarakat bisa mengikuti dan mencermati serta mengambil tindakan-tindakan atau berperilaku yang baik agar tetap sehat dan selamat. (SetdaAlor).

Amon Djobo Apresiasi Para Pejabat Pensiun dan Masuki Purna Bhakti di Pemkab Alor

Posted: 06 May 2020 02:02 PM PDT

Amon Djobo Apresiasi Para Pejabat Pensiun dan Masuki Purna Bhakti di Pemkab AlorKALABAHI, LELEMUKU.COM — Para pejabat di Jajaran Pemerintah Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai satu per satu pension dari jabatannya maupun memasuki masa purna bhakti dari Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagimana dialami oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Alor, Viktor Tanghana, SH, yang mengakhir masa tugasnya pada 01 Mei 2020 dan serah terima jabatannya pada hari ini, Senin (04/5) pagi.

Bupati Alor, Drs. Amon Djobo, - yang juga teman se-angkatan CPNSD menghadiri dan memberikan sambutan serta cendera mata kepada pejabat yang sudah mengabdikan diri selama 32 tahun di Kabupaten Alor.

Dalam sambutannya, Bupati Djobo mengisahkan pengalaman kerja bersama yang lebih didasari pada rasa rindu dan cinta terhadap daerah, sehingga dalam keadaan sulit pun masih bekerja dengan sungguh-sungguh hingga pada masa sekarang ini.

Dikisahkannya, bahwa pada masa-masa kerja awal 30-an tahun silam, Kabupaten Alor dianggap oleh daerah lain sebagai wilayah kerja yang penuh dengan kekelaman, di mana lebih banyak diceritakan hal-hal yang buruk dan sangat menakutkan.

"Teman-teman semua, waktu Om Diab, -panggilan akrab Bapak Viktor Sadyab Tanghana dan saya kerja itu, sebagai PNS dengan SK NIP 01 dari Depdagri orang luar menilai, bahwa lebih baik bekerja di neraka dari pada bekerja ke Alor. Mereka anggap sebagai tempat penghukuman dan sulit kembali. Tapi dalam tekanan itu, kami senagkatan semuanya bekerja dengan keras dan sungguh-sungguh, termasuk seangkatan kami, Ibu Bethy Lahal yang sudah pindah di Bali," kisah Drs. Amon Djobo mengawali karier birokrasi di masa-masa sulit tempoe doeloe.

Meskipun demikian, dirinya merasa bersyukur bersama rekan kerjanya yang pension ini, bahwa masih diberikan berkat umur panjang dan mengakhiri masa tugas dengan baik.
"Puji Tuhan dan syukur, karena Om Diab diberikan umur panjang dan bisa mengakhiri masa tugas dengan baik, karena banyak juga teman-teman dan birokrasi yang tidak sampai pada masa pengabdian akhir, karena sakit dan lain sebagainya," sebut Bupati Djobo.

Bupati Djobo juga memuji kinerja Kadis Dukcapil ini, karena beberapa kali mampu bekerja dalam suasana tekanan mampu menjalankan tugas dengan baik, termasuk ketika mengawal proses Pemilihan Umum Presiden, DPR/ DPRD dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dari data yang sangat amburadul dari 17 kecamatan/ kelurahan da 175 desa.

Belajar dari pengalaman mengabdi birokrat Sadiab Tanghana, yang memiliki darah politik karena ayahnya mantan Ketua DPRD Alor, Bupati Djobo berpesan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas, Metusalak Salmay, SH agar mengikuti contoh dan kinerja yang sudah ditunjukan oleh Mantan Kadis Tanghana, sekaligus juga bagi para pejabat junior (yang masih muda) agar menunjukan prestasi kerja dan motivasi kerja yang tinggi bagi daerah.

"Dulu, di jaman kami dengan Om Diab, gelar yang paling tinggi kami sudah. Sarjana S1 semua. Itu yang paling tinggi. Kami tidak membangga-banggakan gelar tapi kerja dengan sungguh-sungguh karena rasa rindu dan cinta daerah ini. Sekarang sudah gelar sampai S2 jadi harus tunjukan prestasi kerja. Jangan sebaliknya tidak mau bekerja hanya bias di media social saja,"tutur Bupati Djobo mengingatkan.

Proses acara penunjukan jabatan Pelaksana Tugas dan penyerahan cendera mata tersebut dihadiri oleh Kepala Bagian Umum Setda Alor, Simon Atalo, S.Sos dan pejabatat eselon III dan IV linkup Dukcapil Alor dengan tetap mengikuti aturan protocol kesehatan duduk menjaga jarak.

Dikhabarkan juga bahwa pada 2020 ini beberapa pejabat eselon dua yang sedang menduduki pucuk pimpinan daerah di dinas, badan dan kantor memasuki masa pension, sehingga Bupati Alor, Drs. Amon Djobo yang masih mengabdi hingga 2024 sangat mengharapkan para pejabat penggantinya dapat memahami tugas dan bekerja membangun daerah Kabupaten Alor. (SetdaAlor).

Herry Ario Naap Apresiasi Tenaga Medis dan Kesehatan tangani Pasien COVID-19 di Biak Numfor

Posted: 06 May 2020 02:02 PM PDT

Herry Ario Naap Apresiasi Tenaga Medis dan Kesehatan tangani Pasien COVID-19 di Biak NumforBIAK, LELEMUKU.COM - Bupati Herry Ario Naap, S.Si.,M.Pd mengatakan, memberikan apreasiasi yang setinggi-tingginya atas semua tenaga medis dan tenaga kesehatan atas dedikasinya serta kinerjanya dalam upaya menangani Covid-19 di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua.

Mereka (tenaga medis dan pertugas kesehatan lainnya) dinilai tak mengenal lelah dan capek terus memberikan pelayanan pasien dan masyarakat masyarakat pada umumnya, khususnya lagi dalam melakukan penanganan pasien dan pencegahan penyebaran Virus Corona agar tidak meluas di masyarakat.

"Atas nama pemerintah daerah, Saya memberikan apresiasi kepada tim medis dan tenaga kesehatan atas dedikasi dan kinerja dalam upaya menangani COVID-19. Mereka dengan berbagai resiko meninggalkan anak istri/suami dan keluarga, mari kita semua memberikan support sama mereka," ucap Bupati

Selain itu, Bupati juga memberikan apreasisi serta kerja sama semua pihak dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Biak Numfor. Kerja keras dan kerja sama yang sudah terbangun baik dalam kurun waktu kurang lebih dua bulan diharapkan tidak kendor dan terus ditingkatkan dalam rangka melakukan perlawanan terhadap penyebaran Virus Corona, agar tidak meluar di masyarakat.

Terkait dengan itu juga, dukungan dan kerja sama semua pihak khususnya lagi masyarakat sangat diharapkan. "Sekali lagi saya sampaikan, bahwa berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dan Gugus Tugas akan menjadi sia-sia juga kita semua, dalam hal ini masyarakat tidak ikut mengambil bagian didalamnya. Ya, minimal mengikuti anjuran dan instruksi dari pemerintah tentang bagaimana menjaga diri dari penularan Virus Corona," imbuh Bupati lagi.

Sementara itu, terkait dengan tenaga medis dddan kesehatan yang bertugas melakukan penangan terhadap pasien positif Virus Corona di Kabupaten Biak Numfor disiapkan tempat khusus untuk tinggal. Mereka menggunakan dua lokasi senbagai tempat tinggal (tidak kembali ke rumah) setelah melakukan penanganan terhadap pasien positif, termasuk pasien yang statusnya sebagai PDP dan ODP.

Para petugas kesehatan yang ganti-gantian setiap dua minggu itu, menggunakan bangunan baru IGD berlantai II yang baru selesai dibangun di RSUD Biak (belum difungsikan/diresmikan), dan khusus untuk tenaga medis yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Biak Kota disediakan tempat di salah satu lokasi (rumah sewa) di Mandouw.

"Baik dokter, perawat dan semua petugas kesehatan lainnya yang terlibat dalam penanganan Covid-19 disiapkan tempat khusus. Kebetulan IGD yang berlantai II di RSUD Biak belum difungsikan dan ini kami pakai menampung tenaga medis," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Biak Numfor Daud N, Duwiri, S.KM.,M.Kes, Senin (4/5/2020) .

Menurutnya, setelah menjalankan tugasnya secara bergantian (setiap dua minggu), mereka sebelum kembali ke rumah masing-masing, juga wajib dilakukan karantina. Karantina itu dilakukan untuk memastikan bahwa para tenaga medis tersebut benar-benar tidak tertular atau bebas dari Virus Corona karena setiap harinya selama dua minggu melayani pasien.

"Jadi teman-teman tenaga medis kerja dengan sistem seat, dua minggu diganti lagi. Demikian halnya, setelah bertugas mereka juga sebelum kembali ke keluarganya wajib dikarantina 2 minggu, ini penting untuk menggindari hal-hal tak diinginkan," ujarnya.

Daud Duwiri juga mengatakan, atas nama Pemerintah Kabupaten Biak Numfor memberikan apresiasi dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua tenaga medis, khususnya yang terlibat langsung dalam penanganan pasien Covid-19.

"Teman-teman medis tidak mengenal capek dan lelah menangani pasien Virus Corona, kami atas nama Gugus Tugas dan pemerintah daerah memberikan penghargaan yang sebesa-besarnya atas pengorbanan serta pengabdian teman-teman. Terus bersemangat, semoga wabah Virus Corona sepat berlalu dari Biak," tandas Daud Duwiri menambahkan.(HumasBiakNumfor)

Markus Masnembra Ungkap Sampah COVID-19 di Biak Numfor Ditangani Khusus dan Langsung Dibakar

Posted: 06 May 2020 02:02 PM PDT

Markus Masnembra Ungkap Sampah COVID-19 di Biak Numfor Ditangani Khusus dan Langsung DibakarBIAK, LELEMUKU.COM - Dampak COVID-19. Penanganan limbah medis atau sampah sisa makan dari pasien Covid-19 di mendapat perhatian serius, dan bahkan tetap ditangani khusus tidak sama dengan sampah lainnya. Setiap sampah atau limbah medis dari penanganan Covid-19 itu langsung dibakar. Sisa limbah medis dibakar dengan menggunakan incinerator di RSUD Biak, sedangkan sisa sampah atau makan di tempat khusus di TPA dan langsung dibakar.

Bahkan khusus untuk pembuangan sampah tersebut, di TPA telah dibuatkan tempat khusus, dengan membuat lobang khusus yang telah digali oleh excavator. Setiap kali sampah dari pasien Covid-19 itu dibawa ke TPA juga langsung dibakar, sementara petugas sampah juga telah dibekali edukasi khusus supaya memperhatikan langkah-langkah pencegahan dan tetap menjaga diri dengan baik.

Kepala Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Biak Numfor Markus O. Masnembra, SH.,MM mengatakan, bahwa pada dasarnya penanganan terhadap sampah pasien Covid—19 mendapat perhatian khusus. Selain langsung dibakar, di TPA juga dibuatkan tempat khusus dengan dibuatkan lobang besar.

"Jadi kalau ada yang bertanya bagaimana dengan sampah dari pasien Covid-19 ini, intinya bahwa pemerintah daerah telah menyikapinya dan melakukan penanganan khusus terhadap sampah itu. Langkah antisipasi dilakukan. saya kebetulan langsung turun di TPA untuk memantau pembuatan lobang besar khusus untuk sampah dari pasien Covid-19, dan setiap kali dibuang sampah itu langsung dibakar," kata Markus O Masnembra yang juga adalah Sekda Kabupaten Biak Numfor kepada Cenderawasih Pos, kemarin.

Menurutnya, untuk sisa limbah berbahaya lainnya berupa bekas masker, sarung tangan, baju pelindung diri, kain kasa, tissu bekas, wadah bekas makan minum, alat dan jarum suntik, set infus, sampah dan bahan dari laboratorium yang digunakan saat melakukan penanganan, semuannya langsung dibakar di incinerator.

"Intinya bahwa penanganan sampah ataupun limbah terkait dengan pasien Covid-19 baik yang dirawat di RSUD maupun Badan Diklat tetap ditangani dengan baik, sudah langkah-langkah antisipasi supaya tidak menimbulkan hal-hal tak diinginkan tetap diantisipasi," tandasnya.

Hal yang terpenting perlu menjadi perhatian, lanjutnya, bahwa saat ini diharapkan masyarakat dan semua pihak ikut mendukung percepatan penanganan serta penanggulangan Virus Corona di Biak Numfor supaya tidak meluas. "Caranya mudah, ikuti anjuran dan arahan dari pemerintah. Jaga diri, tinggal di rumah kalau tidak terlalu penting keluar, rajin curi tangan, jaga jarak, gunakan masker ketika keluar rumah atau sakit dan sejumlah lainnya," jelasnya.(HumasBiakNumfor)

Herry Ario Naap Ungkap Jumlah Pasien ODP, PDP dan Positif di Biak Numfor Tidak Berubah

Posted: 06 May 2020 01:02 PM PDT

Herry Ario Naap Ungkap Jumlah Pasien ODP, PDP dan Positif di Biak Numfor Tidak BerubahBIAK, LELEMUKU.COM - Data perkembangan Covid-19 di Kabupaten Biak Numfor hingga dengan Selasa (5/5) malam, jumlah pasien yang tercatat masih tetap, sama dengan data sehari sebelumnya. Dimana jumlah pasien Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 19 orang, sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 22 orang. Baik pasien yang statusnya sebagai ODP mapun PDP sudah dikarantina khusus (lengkapnya lihat digrafis yang kami lampirkan).

"Pasien PDP dan ODP sudah dikarantina, intinya perkembangan kesehatan mereka tetap dipantau dan pengambilan swab kami masih tunggu alat Virus Transport Media (VTM) dari Litbangkes Jayapura. Jumlah data hari ini (maksudnya kemarin red) tidak mengalami penambahan," kata kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Biak Numfor Daud N, Duwiri, S.KM.,M.Kes., Selasa (5/5) malam.

Seperti yang sampaikan sebelumnya bahwa kasus positif tertular Virus Corona di rawat di Kabupaten Biak Numfor sebanyak 13 orang (jumlah itu sudah termasuk 2 pasien rujukan dari Kabupaten Supiori).

Bupati yang juga adalah Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Biak Numfor Herry Ario Naap, S.Si.,M.Pd diberbagai kesempatan mengimbau masyarakat supaya tidak panic dan tetap tenang, serta mendukung upaya-upaya pemerintah dalam melakukan pencegahan ataupun penangan terhadap Virus Corona supaya tidak meluas di masyarakat.

"Mengajak kepada masyarakat supaya menjaga diri, jaga keluarga dan ikuti himbauan atau anjuran dari pemerintah. Rajin cuci tangan dengan menggunakan sabun, tidak perlu keluar rumah kalau tidak penting, gunakan masker, istirahat yang cukup dan sejumlah lainnya," imbuh Bupati.(HumasBiakNumfor)

Herry Ario Naap Sapa Warga Biak Numfor via Live di Radio Republik Indonesia

Posted: 06 May 2020 01:02 PM PDT

BIAK, LELEMUKU.COM - Bupati Herry Ario Naap, S.Si.,M.Pd yang akan menyapa semua masyarakat Biak Numfor dan juga memberikan kesempatan kepada semua masyarakat lewat sambungan telepon untuk berdiskusi pada LIVE RRI-Program Bupati Menyapa di RRI pada Rabu (6/5/2020) pukul 20.00 WIT (jam 8 malam).

Dalam kesempatan itu, masyarakat diberikan kesempatan menyampaikan, saran, pendapat dan masukan terkait dengan penanganan ataupun kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagai dampak dari wabah Virus Corona di Indonesia dan Kabupaten Biak Numfor khususnya lagi. Misalnya saja, ada yang menanyakan soal penyaluran bantuan atau lainnya, melalui saluran telepon bisa disampaikan langsung ke Bupati Biak Numfor.

Program Bupati Menyapa yang merupakan program kerja sama antara Bagian Protokol dan Komunikasi Setda Kabupaten Biak Numfor dengan LPP RRI Biak rencananya akan live pada Pukul 20.00 – 21.00 WIT, dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berdiskusi langsung dengan pempinnya (bupati).

Ia mengharapkan melalui program ini masyarakat dapat menyampaikan berbagai saran dan masukan kepada Bupati secara langsung terkait dengan berbagai perkembangan di Kabupaten Biak Numfor, termasuk menyikapi kondisi pembangunan atau kondisi kekinian setiap saat. Kegiatan ini akan dilakukan secara rutin minimal satu kali dalam dua minggu.

"Diberbagai kesempatan saya sering menyampaikan bahwa kondisi wabah Virus Corona bukan hanya urusan pemerintah, namun menjadi persoalan bersama yang harus ditangani secara kolektif, komperehensif atau keterlibatan kita semua tanpa terkecuali. Karenanya saya mengajak kita semua terlibat langsung sesuai dengan peran masing-masing, minimal jaga diri dan ikuti himbauan ataupun anjuran pemerintah," imbuh Bupati Herry Ario Naap.(HumasBiakNumfor)

Forum Akademia NTT (FAN) Sumbang Ide Penanganan COVID-19 di Kota Kupang ke Hermanus Man

Posted: 06 May 2020 12:02 PM PDT

Forum Akademia NTT (FAN) Sumbang Ide Penanganan COVID-19 di Kota Kupang ke Hermanus ManKUPANG, LELEMUKU.COM - Pandemik Covid 19 yang terus berkembang hingga hari ini melahirkan kepedulian dari banyak pihak, salah satunya dari kalangan akademisi. Rabu (6/5) sejumlah akademisi asal Kota Kupang yang tergabung dalam Forum Akademia NTT (FAN) mendatangi Kantor Wali Kota Kupang untuk berbagai ide dan gagasan tentang bagaimana menangani wabah ini. Mereka diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man di ruang kerjanya.

Dr. Ermi Ndoen, salah satu anggota FAN yang ikut dalam pertemuan tersebut menyampaikan tujuan kedatangan mereka adalah untuk menyumbangkan ide berdasarkan keahlian dan latar belakang pendidikan masing-masing tentang bagaimana menangani pandemik Covid 19 ini.

Doktor di bidang kesehatan masyarakat dan epidemiologi tamatan salah satu Universitas di Australia ini mengakui, sebagai warga Kota Kupang mereka juga ingin berkontribusi membantu Pemerintah Kota Kupang tidak hanya dalam menangani wabah Covid 19 saja tapi juga wabah lain yang juga berbahaya seperti DBD, Malaria dan TBC.

Anggota FAN lainnya, Fima Inabuy, Ph.D, mempresentasikan sejumlah metode yang bisa membantu mempermudah tugas pemerintah dalam penanganan Covid 19 di Kota Kupang. Doktor di bidang biologi molekuler lulusan Amerika ini menjelaskan secara detail metode yang hendak mereka terapkan mulai dari sosialisasi pencegahan, deteksi dini, proses pengambilan swab hingga soal kesediaan laboratorium dan proses isolasi.

Pada kesempatan yang sama Ben Tarigan akademisi di bidang teknik menjelaskan mekanisme mobile swab yang mereka tawarkan. Menurutnya selain mencegah kerumunan karena mobil dan petugas langsung mendatangi masing-masing rumah warga, metode mobile swab ini juga lebih memberi jaminan terhadap keselamatan petugas serta menghemat penggunaan alat perlindungan diri (APD).

Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man menyampaikan Pemkot Kupang menyambut baik segala bentuk dukungan dari semua kalangan masyarakat untuk penanganan Covid 19. Menurutnya dalam upaya penanganan Covid-19 19 Pemkot menerapkan pendekatan ABCG, yang melibatkan semua elemen antara lain; academy (akademia), businessman (pelaku usaha), community (komunitas) dan government (pemerintah).

Kehadiran FAN pada hari ini menurutnya sebagai wujud kontribusi kalangan akademia.Wawali mengakui metode yang diusulkan oleh FAN sangat bagus. Namun sebagai pemerintah tentunya konsep tersebut baru bisa ditindaklanjuti jika bisa diaplikasikan dan cocok dengan regulasi. Khusus untuk penanganan covid 19 menurutnya saat ini pemerintahan di semua daerah sudah menerapkan metode yang telah dipakai secara nasional. Untuk bisa menggunakan metode usulan FAN tersebut tentunya harus melalui pengakuan dari payung hukum yang lebih tinggi, baik di tingkat provinsi maupun nasional.

Pemkot Kupang mengapresiasi FAN yang telah berupaya untuk berkontribusi. Dia berharap kerja sama semacam ini bisa terus dipertahankan, tidak hanya pada upaya penanganan Covid-19 saja.

Turut hadir pada diskusi tersebut beberapa anggota FAN lainnya, antara lain Lodimeda Kini, M.Sc akademia di bidang teknik pengairan dan tata kelola air, Rudi Rohi akademia di bidang ilmu politik dan Leslie Nangkiawa akademia di bidang manajemen bencana. (PKP)

Pemkot Kupang dan Rumah Sakit Second Line Tingkatkan Kerjasama Kesiapan Medis Tanganai COVID-19

Posted: 06 May 2020 12:02 PM PDT

Pemkot Kupang dan Rumah Sakit Second Line Tingkatkan Kerjasama Kesiapan Medis Tanganai COVID-19KUPANG, LELEMUKU.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Provinsi Nusa Tenggara TImur (NTT) berkomitmen untuk meningkatkan kesiapan dalam penanganan Covid-19 terutama dibidang medis dengan melaksanakan penandatanganan kerjasama dengan Rumah Sakit Second Line yang dilaksanakan di Podium Lapangan Upacara Kantor Walikota Kupang,  Rabu (6/5/2020) sesuai keprotokolan pencegahan penularan Covid-19 dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan Pemerintahan.

Bertindak selaku pemegang kuasa dari Wali Kota Kupang sebagai pihak pertama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, M.Kes. menandatangani dokumen perjanjian kerjasama tersebut disaksikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kota Kupang, Drs. Yoseph Rera Beka. Selaku pihak kedua antara lain Direktur RSUD S. K. Lerik Kota Kupang, dr. Marsiana Y. Halek, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara 'Drs. Titus Ully' Kupang, dr. Hery, Sp.B., Kepala Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang, dr. Burharudin Mursid, Sp.B, Direktur Rumah Sakit Siloam Kupang, dr. Hans Lie, didampingi PIC Covid-19 RS Siloam Kupang, dr. Putu Manafe.

Turut hadir beberapa pejabat Pemerintah Kota Kupang lainnya, antara lain Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Kupang, Matheus B. L. Radjah, S.H., M.Hum., Kepala Bagian Kerja Sama Sekretariat Daerah Kota Kupang, Johanes D. B. B. K. Assan, S.Kom., dan Pelaksana Harian Kepala Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Kupang, Max D. Bunganawa.

Berdasarkan surat kuasa Walikota Kupang Nomor : 004.a/BAG.KS.119/I/2020 tanggal 03 Januari 2020, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, M.Kes. bertindak sebagai PIHAK PERTAMA. Direktur RSUD S. K. Lerik Kota Kupang, dr. Marsiana Y. Halek, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, dr. Hery, Sp.B., Kepala Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang, dr. Burharudin Mursid, Sp.B., dan Direktur Rumah Sakit Siloam Kupang, dr. Hans Lie bertindak sebagai PIHAK KEDUA.

Adapun maksud dan tujuan dari perjanjian kerja sama ini sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelayanan terkait penanganan Covid-19 di Kota Kupang, sesuai regulasi yang berlaku. Sedangkan ruang lingkup perjanjian ini meliputi penatalaksanaan dan pelayanan kesehatan Covid-19 mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan Penetapan Rumah Sakit Second Line Rujukan Kasus Covid-19 sesuai SK Gubernur NTT, Nomor : 120/KEP/HK/2020.

Hal-hal yang diatur dalam Perjanjian Kerja Sama tersebut yaitu alur pemeriksaan pasien pada poli Covid-19, alur deteksi dini dan respon di pintu masuk wilayah Kota Kupang, kegiatan deteksi dini dan respon di pintu masuk wilayah Kota Kupang, alur pengiriman spesimen dan pelaporan hasil pemeriksaan di wilayah kerja Pemerintah Kota Kupang serta alur penanganan Covid-19 di Puskesmas. (PKP)

Kasrul Selang Ungkap Pasien PDP Meninggal Dunia Pertama di Maluku dari RSUD Dr.Haulussy Ambon

Posted: 06 May 2020 12:02 PM PDT

Kasrul Selang Ungkap Pasien PDP Meninggal Dunia Pertama di Maluku dari RSUD Dr.Haulussy AmbonAMBON, LELEMUKU.COM –  Ketua Gugus Tugas (Gustu) Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang menyatakan seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Haulussy, menghembuskan nafas terakhir.

"Iya, kami baru menerima laporan, bahwa yang bersangkutan telah meninggal dunia, sekitar pukul 18.30 waktu setempat," kata Ketua Gustu dalam keterangan pers, Rabu (6/5/2020), di Posko Gugus Tugas Provinsi Maluku pada Rabu (6/05/2020) malam

Dijelaskan, Pasien tersebut telah menjalani perawatan selama dua hari, dengan status sebagai PDP.
"Beliau masuk dengan gejala yang serupa dengan gejala COVID-19, sehingga wajib mengikuti prosedur pemeriksaan COVID-19, hasil Rapid testnya reaktif dan barusan sudah keluar hasil Swab, pasien tersebut terkonfirmasi positif," jelas Ketua.

Terkait proses pemakaman, Ketua menambahkan, pihak Pemerintah Kota Ambon tengah mempersiapkan mengikuti protokol COVID-19.

"Sesuai protap yang ditentukan, saat ini terhadap jenazah pasien berusia 40 tahun tersebut sedang dilakukan pemolesan, dan akan segera dimakamkan sesuai protokol COVID-19, oleh Pihak Pemerintah Kota Ambon dibantu para relawan," lagi kata Ketua.

Berdasarkan data yang diterima sebelumnya, lanjut Ketua, tracking terhadap pasien tersebut sementara dilakukan, dimana saja pasien beraktivitas, dengan siapa saja pasien tersebut melakukan kontak, dekat atau tidaknya, sementara dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Ambon.

"Oleh karena itu, kami sangat berharap kepada masyarakat, untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dalam mengupayakan pencegahan COVID-19. Himbauan-himbauan dari Pemerintah, Tokoh-Tokoh Agama, serta Tokoh-Tokoh Masyarakat untuk senantiasa menggunakan masker, menjaga jarak aman, hindari kerumunan apabila keluar rumah, kiranya dapat diikuti, demi kebaikan kita bersama," demikian Ketua. (DiskominfoSandiAmbon)

Lukas Enembe Beli Berbagai Hasil Pertanian Dari Pedagang Mama-Mama Papua

Posted: 06 May 2020 12:02 PM PDT

Lukas Enembe Beli Berbagai Hasil Pertanian Dari Pedagang Mama-Mama PapuaJAYAPURA, LELEMUKU.COM - Gubernur Papua, Lukas Enembe membeli hasil pertanian dari pedagang Mama-Mama Papua untuk dibagikan kepada masyarakat yang terdampak ekonominya akibat pandemi corona atau Covid-19 di Kota Jayapura.

Hasil pertanian sebanyak 5 ton (5.000 Kilogram) terdiri dari singkong, ubi jalar, talas, kacang panjang, pisang, salak, mangga, sagu, labu, dan sayuran lainnya dibeli dari pedagang di kawasan Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura dan Heram serta beberapa lokasi berdagang Mama Mama Papua di sekitar Kota Jayapura.

Cara pembagian komoditi pangan lokal tersebut tak seperti pada umumnya, warga yang datang ke lokasi pembagian di halaman Kantor Dinas Otonom Kotaraja diberikan kesempatan untuk mengambil sendiri dengan sistem antri.

Kegiatan sosial Gubernur Papua ini dikoordinir oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua, Semuel Siriwa yang juga sebagai Penanggungjawab Lapangan.

"Masa pandemi Covid-19 dagangan mama mama Papua kurang laku karena kurangnya aktivitas orang di luar rumah, bahkan terkadang sampai rusak. Dengan adanya perintah Gubernur Papua melalu Sekda Papua, kami bisa membeli semua komoditi pangan lokal yang dibagikan kepada masyarakat kurang mampu, terlebih yang terkena dampak ekonominya sejak ada wabah corona," ucap Semuel, Selasa (5/5/2020).

Semuel mengungkapkan, kurang lebih 600 orang telah menerima bantuan tersebut yang datang dari berbagai wilayah di Kota Jayapura.

Dengan jumlah komoditas yang dibeli mencapai ribuan kilogram, Semuel memastikan bahwa ketersedian pangan lokal mencukupi. " Kami katakan bahwa pangan lokal tersedia karena kegiatan ini dilakukan tanpa direncanakan sebelumnya, artinya secara spontan, dan bisa terkumpul hingga 5.000 Kilogram," kata Semuel.

Salah seorang pedagang Mama Mama Papua, Nelina Wenda mewakili pedagang lainnya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua terkhusus Gubernur Papua yang telah membeli dagangan mereka.

Nelina mengaku sangat terbantu dengan dibelinya seluruh dagangannya senilai Rp7 juta. Ia mengatakan, sejak ada wabah Covid-19, dagangannya hanya terjual 50 persen, bahkan sering rusak menyebabkan kerugian.

Salah seorang warga Abepura, Sarlota Kawer sangat antusias dengan adanya bantuan Gubernur Papua di masa pandemi Covid-19. Ia juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Papua yang mengatur pembagian komoditas pangan lokal dengan sistem ambil sendiri sehingga warga tetap menjaga jarak kendati ratusan orang telah mengantri.

Warga Abepura lainnya, Maria menyampaikan hal yang sama. Menurut Maria, Gubernur sangat memperhatikan warganya dengan adanya bantuan pangan lokal yang memang dibutuhkan warga yang terdampak pandemi Covid-19.  (DiskominfoPapua)

Aryoko Rumaropen Ungkap BPSDM Papua akan Rilis Laporan Beasiswa Otsus

Posted: 06 May 2020 11:02 AM PDT

Aryoko Rumaropen Ungkap BPSDM Papua akan Rilis Laporan Beasiswa OtsusJAYAPURA, LELEMUKU.COM - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Papua, Aryoko AF Rumaropen,SP.M.Eng menyatakan dalam waktu dekat pihaknya akan merilis Laporan Penyelenggaraan Pengelolaan Beasiswa Unggul Papua.

Laporan ini disiapkan untuk menjadi acuan bagi pimpinan daerah dalam rangka pengambilan kebijakan terkait pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) asli Papua kedepan dan nantinya diserahkan kepada gubernur, wakil gubernur dan pimpinan DPRP untuk menjadi dasar pengambilan kebijakan terkait pengembangan SDM asli Papua.

"Laporan ini akan diserahkan kepada Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda dan DPRP untuk menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan terkait beasiswa Otsus bagi pengembangan SDM asli Papua,"ungkap Rumaropen disela-sela finalisasi Laporan Penyelenggaraan Pengelolaan Beasiswa Unggul Papua, Selasa pagi di Kantor BPSDM Kotaraja, Jayapura pada Selasa  (5/5/2020)

Menurut Rumaropen, laporan ini akan menyajikan secara lengkap perencanaan SDM asli Papua, Pelaksanaan Pemberian Beasiswa, Penganggarannya, serta hasil dari pemberian beasiswa (jumlah SDM).

Sementara itu,  Sekretaris Tim Penyusun Laporan Penyelenggaraan Pengelolaan Beasiswa Unggul Papua, Dr. Karsudi, SP, MSi dalam presentasenya menjelaskan tujuan dari laporan ini terkait progress penyelenggaraan pengelolaan beasiswa unggul Papua Pemerintah Provinsi Papua. Dan untuk mengetahui tingkat pelaksanaan pemberian kebijakan beasiswa unggul Papua di dalam dan luar negeri.

"Kegunaannya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan pemberian beasiswa unggul Papua  serta merumuskan saran-saran untuk strategi yang tepat pengelolaan beasiswa unggul Papua,"paparnya.

Lebih lanjut dikemukakan dengan jumlah penduduk di Tanah Papua yang mencapai 4 juta orang maka kebutuhan SDM Papua sebanyak 31.400 orang dengan jenjang pendidikan Diploma 2.048 (7%), Sarjana (S1) 18.063, (58%), Magister (S2) 9.031(29%) dan  Doktor (S3) 2.258 (7%)

Karsudi menjelaskan dengan jumlah kebutuhan SDM tersebut maka kebutuhan SDM di lima wilayah adat di Papua antara lain Mamberamo Tami  membutuhkan 9.486 terdiri dari 630 jenjang pendidikan Diploma 630 orang,  Sarjana (S1) 5.540  orang, Magister (S2) 2.725 orang dan  Doktor (S3) 681orang.

Kemudian wilayah Saireri  membutuhkan SDM 4.777 orang terdiri dari Diploma 316  orang,  Sarjana (S1) 2.745  orang, Magister (S2) 1.373  orang dan  Doktor (S3) 323 orang.

Untuk Meepago sebanyak 483 6.699 orang terdiri dari Diploma 419 orang, Sarjana (S1) 3.865 orang, Magister (S2) Pago   1.932 orang dan  Doktor (S3)  483 orang.

Wilayah La Pago membutuhkan 4.881 orang antara lain Diploma 323 orang, Sarjana (S1) 2.805 orang, Magister (S2) Pago   1.402  orang dan  Doktor (S3)  351  orang.

Sedangkan untuk wilayah adat Anim Ha membutuhkan SDM sebanyak 5.557 dengan jenjang penddikan Diploma 360 orang, Sarjana (S1) 3.198 orang, Magister (S2) 1.599 orang dan  Doktor (S3) 400 orang.

"Apabila kebutuhan SDM ini terpenuhi sesuai dengan jenjang pendidikan di masing-masing wilayah maka proses pembangunan dan pengembangan sumber daya Papua akan semakin baik,"ungkap Karsudi yang juga Litbang Bapeda Papua. (DiskominfoPapua)

Gempa 7,3 SR Guncang Selatan Laut Banda Dirasakan Warga Tanimbar dan Babar

Posted: 06 May 2020 07:32 AM PDT

SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Gempabumi dengan magnitudo 7,3 skala richter (SR) mengguncang laut Banda, Provinsi Maluku. pada Selasa 6 Mei 2020 pukul 22.53 WIT.

Menurut rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan geofisika (BMKG) gempa yang berada pada kedalaman 133 km dengan koordinat 6.95 LS- 130.04 BT atau di Selatan Laut Banda ini tidak berpotensi tsunami.

Gempa yang berjarak  180 km arah Barat Laut Kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar ini juga dirasakan cukup besar di sekitar wilayah tersebut.

Meski menimbulkan kepanikan, gempa yang juga terasa oleh warga di Pulau Babar, Kabupaten Maluku barat Daya ini dilaporkan tidak menumbulkan kerusakan pada bangunan atau korban jiwa

BMKG juga memperigatkan adanya gempabumi susulan yang mungkin terjadi setelah gempa tersebut. (Albert Batlayeri)

Petrus Fatlolon Kunjungi Warga Terdampak Banjir di Lorwembun dan Alusi Batjas

Posted: 06 May 2020 06:32 AM PDT

Petrus Fatlolon Kunjungi Warga Terdampak Banjir di Lorwembun dan Alusi BatjasLORWEMBUN, LELEMUKU.COM – Bupati Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Petrus Fatlolon, SH., MH mengunjungi warga Desa Lorwembun dan Alusi Batjas di Kecamatan Kormomolin yang tedampak banjir luapan air kali dari pengunungan menuju perkampungan pada Senin (05/05/2020).

Dalam kunjungan tersebut Fatlolon menyampaikan rasa prihatin yang begitu mendalam atas peristiwa bencana yang merugikan masyarakat setempat, seperti sebanyak 180 rumah terendam banjir, kerusakan material dan 4 orang mengalami luka di Lorwembun dan untuk Alusi Batjas terdapat 2 bangunan rusak berat, 3 rusak ringa, 1 pagar beton yang panjangnya 3 meter, hewan ternak 1 ekor babi dan hasil kebun masyarakat menjadi gagal.
Petrus Fatlolon Kunjungi Warga Terdampak Banjir di Lorwembun dan Alusi Batjas
"Saya menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas musibah ini. Bapak dan ibu punya peralatan rumah tangga, kasur-kasur basah terendam banjir, padi terendam banjir. Pemda ikut prihatin terhadap kondisi ini. Di kesempatan ini Dinas sosial akan memberikan bantuan sembako kepada  280 kepala keluarga di Lorwembun dan Kemudian 68 KK di Alusi Batjas, semua dapat sembako," kata dia saat bertemu langsung dengan masyarakat di masing-masing desa pada Selasa (06/05/2020).

Fatlolon berjanji dalam waktu dekat akan segera berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk melakukan survey secara detail untuk memastikan langkah penanganan ke depan serta akan melakukan kerja bakti bersama membersihan desa pasca banjir bersama dengan ASN, TNI dan Polri.

Petrus Fatlolon Kunjungi Warga Terdampak Banjir di Lorwembun dan Alusi BatjasKemudian ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), kebersihan lingkungan serta mengajak masyarakat untuk mendukung pemerintah dalam pencegahan wabah pandemic Virus Corona atau Novel Coronavirus (Covid-19).

"Hari ini, besok lusa dan seterusnya dari Dinas Cipta Karya dan Dinas Bina Marga akan meninjau langsung, kemudian mereka akan mengukur berapa luas volume yang harus segera kita tangani. Terutama kita harus buat drainase, saluran air induk di belakang kampung ini dan talud  penangkal gelombang di laut," janjinya. (Laura Sobuber)

Klemen Tinal Ungkap Perpanjang Tanggap Darurat Selama 28 Hari di Provinsi Papua

Posted: 05 May 2020 07:32 PM PDT

Klemen Tinal Ungkap Perpanjang Tanggap Darurat Selama 28 Hari di Provinsi PapuaJAYAPURA, LELEMUKU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua kembali memperpanjang status tanggap darurat selama 28 hari mulai dari tanggal 7 Mei 2020 hingga 4 Juni 2020.

Keputusan perpanjangan status tanggap darurat tersebut, sebagaimana surat pernyataan yang ditandatangani Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) serta sejumlah Kepala Daerah, Selasa (5/5/2020), di Gedung Negara Dok V Atas, Jayapura.

"Pada hari ini Selasa, 5 Mei 2020, yang bertanda tangan dibawah ini, saya Klemen Tinal selaku Wakil Gubernur Papua, mewakili Gubernur Papua, dengam ini menyatakan memperpanjang status tanggap darurat pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di Provinsi Papua selama 28 hari".

"Atau dua kali masa inkubasi Covid-19, terhitung mulai tanggal 7 Mei hingga 4 Juni 2020. Mengingat masa tanggap darurat sebelumnya berakhir pada 6 Mei 2020 serta secara epidemiologi, kasus Covid-19 di Papua masih tinggi," terang Wagub Klemen dihadapan pers dan seluruh tamu undangan.

Wagub berharap dengan diperpanjangnya masa tanggap darurat itu, seluruh poin dalam surat pernyataan agar dapat ditindaklanjuti serta dilaksanakan.

Dengan begitu, diharapkan upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona, bisa berjalan lebih maksimal, terarah dan tepat sasaran.

"Terutama untuk lima kabupaten dan kota yang memiliki jumlah kasus tinggi seperti Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, Kabupaten Nabire dan  Keerom. Agar bisa sejalan dengan Pemprov Papua dalam penanganan dan penanggulangan virus corona," harap ia.

Diketahui, sampai dengan Senin (4/5/2020), tak ada penambahan jumlah kasus positif virus corona di Provinsi Papua, sehingga jumlahnya tetap 240.

Dimana dari 240 kasus tersebut, 173 pasien masih dalam perawatan, 60 pasien telah dinyatakan sembuh dan tujuh orang meninggal.

Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 2.366 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 338 orang.