Kunjungi Istiqlal, Presiden Tunjukkan Kerukunan Beragama kepada PM India |
- Kunjungi Istiqlal, Presiden Tunjukkan Kerukunan Beragama kepada PM India
- PWI Sikapi Insiden Penggerudukan dan Kekerasan di Radar Bogor
- TNI Bersihkan Puing Bangunan Akibat Puting Beliung di Matang Sijuek
- #Raja #Salman ijinkan izin untuk pembuatan lisensi berkendara bagi wanita #ArabSaudi pada Juni 2018 https://t.co/XIIN89hMHw
- Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Teguhkan Semangat Lahirnya Pancasila
- Upaya Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad Mencerdaskan Generasi Penerus Bangsa
Kunjungi Istiqlal, Presiden Tunjukkan Kerukunan Beragama kepada PM India Posted: 01 Jun 2018 10:45 PM PDT JAKARTA - Setelah bermain layangan bersama di kawasan Monumen Nasional, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri India Narendra Modi berkunjung ke Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Rabu, 30 Mei 2018. Keduanya tiba di Masjid Istiqlal sekitar pukul 13.25 WIB. Setibanya di Masjid Istiqlal, Presiden Jokowi dan PM Modi menandatangani buku tamu dan melihat maket Masjid Istiqlal. Keduanya kemudian naik ke lantai satu untuk melihat bedug raksasa. Perdana Menteri India ke-14 ini kemudian memukul bedug dan kentongan raksasa tersebut. Setelah berkeliling melihat-lihat masjid, keduanya berfoto dengan latar belakang kubah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Presiden menunjukkan kepada PM Modi bahwa letak dua bangunan tersebut yang berdekatan merupakan simbol kerukunan hidup beragama di Indonesia yang bisa terjaga dengan baik. Setelah berfoto bersama, keduanya kemudian meninggalkan Masjid Istiqlal sekitar pukul 13.45 WIB. (Red) |
PWI Sikapi Insiden Penggerudukan dan Kekerasan di Radar Bogor Posted: 01 Jun 2018 10:35 PM PDT JAKARTA - Persatuan Wartawan INdonesia (PWI) Pusat menyikapi tindakan penggerudukan dengan menggunakan kekerasan yang telah dilakukan sekelompok orang yang mengatasnamakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bogor pada Rabu 30 Mei 2018, dengan menyatakan sangat disayangkan dan memprihatinkan. "Tindakan tersebut tidak mencerminkan prinsip prinsip penyelesaian sengketa pers yang bermartabat dan demokratis. Tindakan tersebut juga kurang kondusif bagi upaya untuk bersama-sama menciptakan suasana yang sejuk di awal tahun politik riskan terhadap konflik dan perpecahan," ujar rilis Plt Ketua Umum PWI Sasongko Tedjo, Dalam rangka menegakkan martabat pers nasional, serta untuk menciptakan suasana politik yang kondusif, PWI Pusat menyampaikan 4 sikap. Pertama, meminta kepada siapapun, khususnya PDIP Bogor dalam kasus ini, agar dalam menyampaikan keberatan atau tuntutan terhadap pemberitaan pers senantiasa menggunakan cara cara demokratis-prosedural sebagaimana telah diatur dalam UU Pers No. 40 Tahun 1999. Pers bisa saja membuat kesalahan. Wartawan juga manusia yang tidak luput dari kelemahan dalam menjalankan profesinya. Kinerja pers dapat dipersoalkan secara etis maupun hukum dengan menggunakan UU Pers. Kedua, PWI Pusat dapat memahami kekecewaan unsur PDIP Bogor terhadap pemberitaan Radar Bogor tentang kontroversi gaji Dewan Pengarah BPIP namun seyogyanya kekecewaan itu tidak diluapkan dengan tindakan main hakim sendiri. Tindakan ini sangat tidak produktif dan akan menjadi preseden buruk dalam kehidupan pers nasional secara keseluruhan. PWI Pusat menyarankan agar PDIP Bogor membawa masalah ini ke Dewan Pers. Ketiga, PWI Pusat berharap agar Dewan Pers dapat menangani masalah ini sesegera mungkin sehingga memberi rasa keadilan kepada semua pihak terkait dan memberi pencerahan kepada masyarakat bertolak dari kasus tersebut. Keempat, PWI Pusat menyarankan agar Radar Bogor mengadukan masalah yang dihadapinya kepada Dewan Pers dengan harapan akan mendapatkan penyelesaian yang sesuai dengan jiwa dan semangat UU Pers No. 40 tahun 1999. 5. PWI Pusat menghimbau kepada Radar Bogor untuk menjadikan kasus ini sebagai pelajaran berharga untuk bermawas diri. "Sudah menjadi kewajiban pers untuk menjalankan fungsi kontrol dan memenuhi hak publik atas informasi. Namun fungsi tersebut harus senantiasa dijalankan dengan menaati Kode Etik Jurnalistik secara konsekuen. Menaati Kode Etik Jurnalistik sangat mendasar agar pers dapat menjaga martabatnya dan dapat mempertahankan kepercayaan publik," saran mereka. (Red) |
TNI Bersihkan Puing Bangunan Akibat Puting Beliung di Matang Sijuek Posted: 01 Jun 2018 08:00 PM PDT ![]() Kejadian hantaman puting beliung pada Sabtu (25/11) merobohkan lima rumah rata dengan tanah dan yang lainnya lainnya rusak parah. Komandan Kodim 0103 Aceh Utara Letkol Kav Fadjar Wahyu Broto melalui Danramil 18/Baktiya Barat Kapten Inf M Nur yang memimpin kegiatan gotong royong tersebut mengatakan, targetnya belasan rumah yang hancur tersebut dapat selesai dalam waktu singkat. Selain berusaha mempercepat pembersihan puing-puing material bangunan yang telah hancur, pihaknya juga membangun tenda darurat untuk warga korban sebagai tempat tinggal sementara. "Kami bersihkan dulu puing puing rumah yang hancur serta membersihkan ranting pepohonan yang tumbang, supaya mempercepat upaya rehabilitasi kembali terhadap bangunan dan sejumlah sarana yang rusak akibat angin puting beliung itu," ungkap Danramil Baktya. Sebutnya lagi, untuk korban angin puting beliung tersebut, berbagai pihak telah memberikan bantuan berupa bahan makanan dan lain sebagainya yang ditampung di posko terpadu. Berdasarkan data kerusakannya, dari 13 unit rumah yang dihantam angin puting beliung, lima rumah rusak total, antara lain rumah milik, Erwin Basari (44), Basari Hasan (69), Tarmizi Abdul Manaf (38) dan Abdul Hamid (47). Rusak berat milik M. Kasem (53), Darmawati (38), Abd Raman Lamin ( 67), Jufriadi (40) Tarmizi Abdullah (53), Syuib Basyah (53) Saiful Mahdi (53) dan Abd Wahed (46). (ANT) |
Posted: 01 Jun 2018 07:59 PM PDT
from Twitter https://twitter.com/TACIGI |
Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Teguhkan Semangat Lahirnya Pancasila Posted: 01 Jun 2018 07:58 PM PDT ![]() JAKARTA - Pancasila sebagai ideologi negara merupakan sebuah berkah bagi bangsa Indonesia. Dahulu, para pendiri bangsa dari berbagai kelompok, golongan, dan latar belakang duduk bersama melakukan perenungan dan pergulatan pemikiran dengan kejernihan batin untuk menjadikan Pancasila sebagai pemersatu segala perbedaan. Diuraikan pertama kali oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, butir-butir Pancasila kemudian dituangkan dalam Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945 dan dirumuskan secara final pada tanggal 18 Agustus 1945. Kini Pancasila tetap tegak berdiri menjadi fondasi bagi Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Proses besar dan semangat mempersatukan itulah yang harus selalu diingat segenap komponen bangsa. Maka itu, bertepatan dengan Peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2018 ini, Presiden Joko Widodo mengajak kita untuk tetap meneguhkan semangat untuk selalu bersatu dan menghargai segala perbedaan sebagaimana yang dahulu ditunjukkan para pendiri bangsa. "Rangkaian proses besar itu yang harus selalu kita ingat, kita dalami semangatnya, dan kita pahami rohnya. Adalah tugas dan tanggung jawab kita untuk memastikan bahwa Pancasila selalu hadir dalam setiap sudut kehidupan serta hati dan pikiran kita," ujar Presiden dalam amanatnya di Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 1 Juni 2018. Kepala Negara mengingatkan bahwa selama hampir 73 tahun, Pancasila menjadi pemandu langkah bangsa Indonesia yang mampu bertahan dan tumbuh di tengah deru ombak ideologi lain yang berusaha menggesernya. Karena Pancasila lah kebinekaan bangsa justru menjadi kekuatan besar. Dan itu akan terus berlanjut di masa-masa mendatang perjalanan bangsa ini. "Insyaallah sampai akhir zaman Pancasila akan terus mengalir di denyut nadi seluruh rakyat Indonesia," ucapnya. Sebagai perwujudan semangat Pancasila, sudah menjadi keharusan bagi kita yang merupakan bagian dari bangsa yang majemuk dengan 714 suku dan lebih dari 1.100 bahasa lokal untuk saling berbagi. Presiden mengatakan bahwa semua pihak harus memperkuat etos kepedulian, welas asih, dan saling menghargai dengan penuh empati. "Bulan suci Ramadan yang penuh berkah ini harus kita manfaatkan sebagai momentum untuk memperkuat etos peduli dan etos berbagi. Semangat gotong royong merupakan budaya luhur bangsa yang harus terus kita pupuk sebagai sumber energi besar Indonesia untuk menggapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tuturnya. Dengan modal kebersamaan dan energi besar itulah segenap bangsa Indonesia mampu bersaing dan menatap persaingan global. Oleh karenanya, kekuatan kolektif bangsa ini harus terus diperkukuh dengan tidak menghambur-hamburkan energi dalam perselisihan dan perpecahan. "Saya yakin semangat berprestasi tertanam kuat di dada para atlet kita untuk mengibarkan bendera Merah Putih di Asian Games dan Asian Para-games yang diselenggarakan tahun ini. Saya yakin semangat berprestasi ini juga membara di seluruh lapisan masyarakat dan di seluruh jenis profesi," kata Presiden. (Red) |
Upaya Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad Mencerdaskan Generasi Penerus Bangsa Posted: 01 Jun 2018 07:33 PM PDT ![]() Kegiatan Mobil Pintar ini disambut meriah oleh murid murid SD Inpres Arso 7. Terlihat saat mobil pintar mulai memasuki lingkungan sekolah, murid murid langsung berlarian menghampiri si Mobil Pintar. Karena sehari sebelum kedatangan mobil pintar di sekolah mereka, murid murid sudah mendapat informasi bahwa sekolah mereka akan kedatangan mobil pintar dari Satgas 501 Kostrad. Murid murid SD Inpres Arso 7 saling berlomba untuk bisa masuk ke dalam mobil pintar untuk mencari dan memilih buku yang menjadi kesenangan mereka. Setelah mendapatkan buku yang mereka cari, mereka langsung duduk di depan kelas dan mulai membaca. Bahkan ada beberapa dari mereka karena sudah tidak sabar untuk membaca buku yang mereka pilih, mereka langsung duduk berkelompok di belakang mobil pintar. Pihak Satgas juga sudah menyiapkan 500 buku bacaan dalam menjalankan program mobil pintarnya. Kepala Sekolah SD Inpres Arso 7, Robi Uludin, S.Pd mengatakan dirinya sangat terkesan melihat anak didiknya ternyata memiliki semangat membaca yang luar biasa. Robi juga menambahkan bahwa dirinya sangat senang melihat personel Satgas bisa langsung akrab, mengobrol, bersenda gurau, dan membaur jadi satu dengan murid muridnya. "Mudah mudahan suatu hari nanti anak didik saya ada yang menjadi seorang Tentara dan bisa melanjutkan apa yang telah dilakukan Satgas 501 Kostrad untuk membangkitkan semangat membaca kepada anak anak generasi selanjutnya di Perbatasan ini", ujar Robi. Melalui program mobil pintar ini, Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad akan terus berupaya semaksimal mungkin membantu program pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa dengan terus berkeliling ke sekolah sekolah yang ada di wilayah Perbatasan Papua ini. Satgas 501 Kostrad juga berharap melalui program mobil pintar ini bisa merangsang minat membaca anak anak dan menambah kecintaan mereka terhadap buku pelajaran maupun buku bacaan lainnya. (Penrem151) |
You are subscribed to email updates from #TACIGI. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |